Perhatian kesenangan dan humor adalah reaksi pendengar yang diharapkan. Menurut G. Sukadi (1995) tujuan menyampaikan topik dapat dibedakan dalam 5 tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan menghibur. Publik mengetahui sesuatu yang akan disampaikan 2. Tujuan mendorong. Baca Juga Mau Sidang Skripsi dan Bingung Buat Presentasinya? Lihat berbagai template presentasi siap pakai untuk Skripsi, Tesis atau Disertasi Anda. Siapa saja audiens Anda? Presentasi dibuat untuk ditampilkan di hadapan audiens. Audiens yang tertentu. Mereka spesifik dan berbeda-beda pada setiap presentasi. Mengenali siapa audiens Anda – yaitu orang-orang yang akan datang untuk melihat dan mendengarkan Anda – akan membantu kita memahami bagaimana mereka mencerna informasi, dan apa yang ingin mereka dengar dari sebuah presentasi. Keuntungannya? Anda bisa melakukan penyesuaian agar presentasi Anda mampu mempengaruhi audiens dengan efektif. Jika kita melihat 3 komponen yang saling terkait dalam sebuah presentasi, salah satu kunci penting presentasi adalah audiens. Anda tampil memberikan presentasi dan menciptakan sebuah proses komunikasi, adalah untuk mereka. Mengenal Audiens Sangat Penting Tak kenal maka tak sayang, kata orang. Bagaimana memahami dan memberikan apa yang audiens inginkan jika Anda tak mengenal siapa mereka? Ketika Anda tidak tahu sudut pandang apa yang mereka gunakan ketika mendengarkan Anda, proses komunikasi tidak akan terjalin. Anda kesulitan untuk menyambungkan diri dengan mereka, dan mereka kesulitan untuk memahami Anda. Ini berujung pada frustrasi Anda frustrasi karena tidak bisa membuat mereka mengerti, dan mereka pun frustrasi karena kesulitan memahami Anda. Sebaliknya jika Anda mengenal audiens dengan baik. Presentasi yang Anda bawakan menjadi mudah, karena Anda tahu betul apa yang mereka inginkan. Anda dapat menentukan mana informasi yang harus disampaikan dan mana yang tidak perlu. Meyakinkan audiens pun menjadi jauh lebih mudah, karena Anda mengerti faktor apa yang mempengaruhi mereka dalam mengambil tindakan. Mengenal audiens bukan sebatas mengetahui bahwa mereka adalah atasan Anda, rekan kerja, mahasiswa, atau masyarakat umum. Mengenal audiens mencakup mengenal nama, posisi mereka dalam organisasi, keputusan apa yang biasa mereka ambil, dan apa yang mereka butuhkan dari presentasi Anda. Tak kalah penting, mengapa mereka datang untuk menyaksikan presentasi Anda. Kenali audiens. Inilah yang membedakan seorang presenter hebat dari sekumpulan para pelaku presentasi yang biasa saja. Seorang presenter hebat akan terlebih dahulu berusaha mengenali kepada siapa mereka berbicara, kemudian menyesuaikan isi pembicaraan agar relevan dan efektif. Para presenter biasa tidak merasa penting untuk mencari tahu siapa audiensnya. Mereka hanya akan memberikan presentasi yang sama kepada berbagai audiens yang berbeda. Setiap komunikasi bersifat unik. Komunikasi sangat tergantung kepada siapa Anda menyampaikannya dan dalam situasi bagaimana komunikasi itu disampaikan. Presentasi, adalah sebuah komunikasi. Siapa Audiens Presentasi Anda? Sebelum mulai mempersiapkan presentasi, cari tahu siapa saja yang akan hadir dalam presentasi Anda. Semakin lengkap informasi yang Anda punya, Anda akan semakin siap berlaga di medan pertempuran presentasi. Dalam The Art of War, Sun Tzu mengatakan, “Siapa yang mengenal pihak lawan dan mengenal dirinya sendiri, tidak akan terkalahkan dalam seratus pertempuran. Siapa yang tidak mengenal pihak lawan namun mengenal dirinya sendiri, punya peluang seimbang untuk menang atau kalah. Siapa yang tidak mengenal pihak lawan dan tidak mengenal dirinya sendiri, akan kalah dalam setiap pertempuran.” Singkatnya, Sun Tzu mengatakan “Yang mengenali dirinya, mengenali lawannya dan mengenali medan tempurnya, akan memenangkan setiap pertempuran.” Sebuah presentasi adalah medan tempur komunikasi. Anda ingin pesan yang Anda sampaikan diterima sebaik mungkin oleh audiens. Karena itu, kenali kekuatan diri Anda sebagai presenter, kenali lawan Anda audiens serta apa yang mereka harapkan, dan kenali medan pertempuran media komunikasi, tempat presentasi, dan pendekatan khusus yang mungkin Anda perlukan. Maka Anda akan memenangkan setiap presentasi. Apa Saja Yang Perlu Anda Ketahui Dari Audiens? Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui dari audiens Siapa nama audiens yang akan hadir? Apa posisi mereka dalam organisasi? Apa latar belakang pendidikan, atau pekerjaan mereka? Sejauh mana tingkat pengetahuan mereka terhadap topik yang akan Anda sampaikan? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa yang mereka suka untuk didengar, dan apa yang tidak mereka suka? Apa tujuan mereka mendengarkan presentasi Anda? Mengapa mereka perlu mendengarkan Anda? Jadi jangan pernah lupa setiap kali hendak mempersiapkan presentasi, kenali dulu kepada siapa Anda akan menyampaikannya. Dengan demikian Anda bisa menyesuaikan komunikasi yang paling tepat buat mereka.. Download Buku “Presentasi Memukau” Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS! dalampresentasi nantinya. Mengobrollah dengan mereka sebelum . presentasi dimulai. Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mental kita . sebelum berbicara di depan publik: 1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat menegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya dengan baik. Tidak . akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelah presentasi atau

Untuk bisa menampilkan presentasi yang memukau, kamu tentunya harus punya persiapan yang terbaik. Dengan persiapan yang matang, presentasi yang dibawakan akan jadi terstruktur. Selain itu, kamu juga akan lebih bisa bersiap jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Tak perlu grogi, Glints akan memaparkan apa saja yang perlu kamu persiapkan sebelum presentasi di artikel ini. Catat langkah-langkah di bawah ini, ya! 1. Menentukan topik Untuk presentasi, kita tentunya membutuhkan topik yang akan disampaikan pada audiens. Oleh karena itu, langkah pertama persiapan presentasi yang harus dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu topik apa yang akan kamu bawakan. Menurut Tutsplus, memilih topik yang tepat sangatlah penting. Topik yang tepat adalah topik yang relevan dengan audiensmu. Jika tidak, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik. Selain itu, sebaiknya topik yang dibawakan adalah topik yang kamu kuasai dengan baik. Agar bisa berbagi ilmu secara maksimal, jangan lupa lakukan riset dan kumpulkan data untuk topikmu. 2. Pahami audiens Memahami audiens adalah salah satu persiapan sebelum presentasi yang sangat penting. Tanpa mengerti siapa yang akan menjadi pendengarmu, akan sulit untuk merancang presentasi yang dapat dimengerti dengan baik. Salah satu hal yang perlu diingat saat melakukan riset mengenai audiens-mu adalah tingkat pemahaman mereka tentang topik yang dibawakan. Jika mereka masih awam, berarti penyampaianmu harus menggunakan bahasa yang dimengerti pemula. Sementara, jika kira-kira audiensmu sudah cukup memahami topik yang akan dibawakan, berarti kamu bisa membahasnya lebih detail dan mendalam. 3. Rencanakan outline presentasi Setelah menentukan topik, melakukan riset, dan memahami audiens, persiapan untuk presentasi selanjutnya adalah membuat outline-nya. Outline akan sangat membantumu untuk menyusun presentasi yang terstruktur. Dengan outline, kamu bisa dengan mudah mengatur bagaimana tahap-tahap penjelasan topik saat presentasi. 4. Buat isi slide presentasi © Saat outline presentasimu sudah jadi, mulailah mengisi kontennya. Usahakan untuk membuat konten presentasi yang singkat, padat, jelas, dan menarik. Saat membuat presentasi, Business News Daily mengingatkan untuk tidak memadatkan terlalu banyak contoh atau data. Memberikan contoh dan data memang bagus, tetapi jangan berlebihan. Pasalnya, hal ini hanya akan membuat audiens merasa bingung dan menjadi kurang fokus. 5. Desain slide Tentunya, membuat desain slide adalah bagian dari persiapan presentasi. Kamu bisa membuat desain sekreatif mungkin. Akan tetapi, jangan berlebihan. Beberapa tips yang bisa kamu ikuti Gunakan maksimal dua font, satu untuk heading dan satu untuk isi slide. Pastikan font yang digunakan mudah dibaca. Pilih ukuran yang cukup besar agar audiens tidak kesulitan saat membacanya. Gunakan bullet point untuk membuat presentasimu lebih mudah dibaca. Sampaikan data dengan ilustrasi atau grafik. Pilih warna yang efektif. Jika slide presentasi tampak terlalu warna-warni dan ramai, desainmu hanya akan menjadi distraksi bagi yang membaca. 6. Latihan presentasi Latihan presentasi adalah salah satu tahap persiapan yang paling penting. Tanpa berlatih, kamu tidak akan tahu bagaimana kira-kira kesiapanmu saat memaparkan topik presentasi. Semakin sering berlatih sebelum presentasi, kamu akan semakin percaya diri dan menguasai topik yang dibawakan sehingga kesalahan bisa dihindari. Salah satu tips penting menurut Virtual Speech adalah jangan hanya fokus menghafal. Sebab, menghafal akan membuatmu jadi kaku. Oleh karena itu, berlatihlah sampai presentasimu bisa tersampaikan secara natural. 7. Baca dan revisi presentasi Sebelum presentasi, jangan lupa untuk membaca kembali presentasi yang telah kamu buat. Ini merupakan salah satu upaya meminimalisir kesalahan yang akan terjadi saat presentasi. Pada saat membaca kembali, kamu mungkin juga akan menyadari adanya bagian yang kurang efektif dan bisa merevisinya menjadi versi lebih baik. 8. Latihan gestur tangan Indeed menjelaskan, saat kamu melakukan presentasi, penting untuk latihan gestur tangan sambil berbicara nantinya. Pikirkan apa yang harus kamu lakukan dengan gerakan tangan nantinya, terutama pada bagian-bagian tertentu presentasi. Menguasai gestur tangan akan membantu efektivitas presentasi kamu. 9. Cek kembali perlengkapan presentasi Peralatan yang digunakan dalam presentasi juga harus kamu cek kelengkapannya. Pastikan semua berfungsi dengan baik dan tidak ada yang menjadi kendala teknis. Pastikan slides presentasi sesuai urutan, proyektor bisa digunakan dengan baik, dan pastikan tidak datang terlambat untuk persiapan. 10. Tidur yang cukup Mengutip Effective Presentation, salah satu hal penting sebelum presentasi adalah tidur yang cukup agar kamu terlihat segar dan bersemangat saat presentasi. Keadaan yang tidak fit dan kurang tidur bisa membuat kamu lupa apa yang harus disampaikan dalam presentasi. Hal ini tentu akan mengganggu presentasimu dan membuat profesionalismemu dipertanyakan. Setelah tahu tahap-tahap persiapan presentasi, kamu bisa langsung coba mempraktikkannya sendiri. Untuk belajar lebih banyak tentang membawakan presentasi dan public speaking, kamu bisa baca ragam tipsnya di Glints Blog. Ada banyak info tepercaya di kategori Skills Professional yang bisa membuat penampilanmu saat presentasi makin meyakinkan. Yuk, cek artikelnya sekarang! How Do You Prepare a Good Presentation in 2021 in 12+ Practical Steps? How to Prepare for a Presentation, Even if You're Nervous How to Prepare for a Presentation, with Examples How To Prepare for a Presentation 8 Tips To Get You Ready 7 Things You Need To Do Before A Presentation

BabakI - Pengaturan Siapkan musuh untuk keseluruhan presentasi, elevator pitch, dan bisnis visi besar. Itu harus di bawah 90 detik dan bahkan itu adalah sesuatu yang saya temukan kesulitan. Tujuannya di sini adalah untuk memberikan konteks, mengaitkan penonton, dan mendapatkan demo pembunuh.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Presentasi merupakan kegiatan yang sudah sering kita lihat dan dengar. Presentasi merupakan kegiatan menyampaikan hasil dari pekerjaan yang telah kita lakukan di depan banyak orang. Tujuannya tentu agar orang lain tahu apa yang kita sampaikan. Kegiatan presentasi tidak hanya dilakukan di dunia kerja, namun juga di bangku sekolah dan kuliah. Di bangku sekolah, kegiatan presentasi tidak sesering di bangku kuliah, karena pembelajaran di bangku sekolah lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Sedangkan di bangku kuliah, kegiatan pembelajaran dilakukan dua arah dan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menyampaikan apa yang mereka temukan. Meski sudah tidak asing dengan presentasi, namun masih banyak yang masih grogi untuk tampil di depan banyak orang, apalagi tampil di hadapan penguji. Pasti sudah gemetaran dan membuat pikiran buyar serta blank . Hal itu sepertinya wajar saja jika belum terbiasa untuk tampil di depan banyak orang. Untuk itu perlu adanya persiapan sebelum mempresentasikan hasil karya kita guna meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi ketika presentasi nanti. Menguasai materi adalah hal yang paling penting dalam presentasi Sebelum melakukan presentasi tentu kita perlu melakukan persiapan agar presentasi yang kita lakukan bisa berjalan lancar dan tidak mengecewakan. Dalam hal presentasi hal utama yang paling penting adalah menguasai materi yang akan kita presentasikan nanti. Karena ibarat makanan, materi yang akan kita sampaikan adalah hidangan utama yang paling dinantikan. Untuk itu menyiapkan materi yang akan kita sampaikan harus benar-benar kita kuasai. Untuk menguasai materi, kita bisa membaca buku atau mencari materi dari website. Sebenarnya saat membuat slide presentasi, kita sudah merancang untuk menyampikan poin-poin yang akan kita sampaikan nanti. Namun mencari materi tambahan juga harus dilakukan agar kita bisa menyampaikan dengan lebih baik dan tentu saja tidak membosankan. 1 2 3 Lihat Lyfe Selengkapnya Seorangpresenter hebat akan terlebih dahulu berusaha mengenali kepada siapa mereka berbicara, kemudian menyesuaikan isi pembicaraan agar relevan dan efektif. Para presenter biasa tidak merasa penting untuk mencari tahu siapa audiensnya. Mereka hanya akan memberikan presentasi yang sama kepada berbagai audiens yang berbeda. Di zaman serba modern ini, tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua konten materi sudah dapat diakses secara online. Termasuk konten presentasi. Lalu pertanyaannya, mengapa sesi presentasi itu masih dianggap penting atau krusial untuk dilakukan? Berdasarkan cermatan DoctorSlide dari berbagai sesi presentasi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut1. Sesi Presentasi Memudahkan Kita Membangun KepercayaanTentunya dengan sesi presentasi, kita dapat dengan mudah membangun rasa kepercayaan dengan para audience. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sikap kita memberikan materi presentasi bermutu yang didesain secara professional dan juga dilengkapi dengan fakta-fakta Membangkitkan Rasa KetertarikanSelain membangun rasa kepercayaan, kita juga memiliki kesempatan yang luas di saat sesi presentasi untuk menimbulkan rasa ketertarikan. Caranya dengan menyisipkan manfaat-manfaat atau kegunaan nyata dari produk/jasa/ide Anda ke dalam slide presentasi. Jangan lupa, testimonial dapat menjadi jurus ampuh untuk membangkitkan rasa ketertarikan terhadap ide besar presentasi Memudahkan Interaksi LangsungSesi presentasi yang tentunya mengutamakan verbal dan komunikasi bahasa tubuh sungguh memudahkan orang-orang untuk berinteraksi langsung. Hal ini juga memudahkan bagi para audience untuk mengemukakan apa yang ada di dalam pikirannya secara instan, tanpa hambatan. Tentunya interaksi ini berbuah positif karena membentuk suatu pola diskusi dua arah yang kritis. Kesempatan interaksi langsung ini akan sulit diperoleh apabila Anda hanya menyebarkan konten presentasi dalam bentuk PDF via email Lebih FokusDengan sesi presentasi, dipastikan segenap audience Anda dapat fokus ke konten dan diri Anda sebagai presenter. Distraction seperti telepon genggam dapat diminimalisir dengan memberikan himbauan sebelum sesi presentasi dimulai bahwa setiap audience diminta untuk mematikan segala bentuk komunikasi agar dapat presentasi sungguh merupakan momen yang tepat bagi Anda untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Sempurnakan dengan konten dan desain presentasi yang bagus agar semakin menangkap perhatian audience. Jangan sungkan untuk menghubungi DoctorSlide untuk bantuan desain presentasi Anda menyukai artikel kami, bantu kami untuk menyebarluaskan pengetahuan ini via jejaring sosial Facebook, Twitter, Google+, dan LinkedIn thanks a bunch and have a nice day! Pengaturantingkat kenyaringan perlu diperhatikan supaya informasi dapat didengar lebih jelas. Perbesar Pembicara presentasi harus menguasapi topik agar ketika pendengar bertanya ia dapat menjawab. Foto: Pixabay 4. Kelancaran Pembicara yang menguasai bahan dan berbicara dengan lancar membuat pendengar mudah menangkap pesan dari pembicara. Ilustrasi presentasi seorang guru di hadapan murid-muridnya. Foto PixabayPresentasi merupakan seni berbicara yang perlu dikuasai saat ini. Ketika melakukan presentasi, terdapat hal-hal penting yang perlu diperhatikan. Selain penampilan fisik yang menarik, presentasi juga memerhatikan unsur kebahasaan hingga sikap pada saat pembawaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, presentasi adalah pengucapan pidato, penyajian atau pertunjukan tentang sandiawara, film, dan sebagainya kepada orang-orang yang diundang. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa presentasi merupakan kegiatan menyajikan sesuatu di depan khalayak presentasi berlangsung, berikut pihak-pihak yang perlu diperhatikan agar presentasi berjalan dengan lancar. Pihak-pihak ini memiliki peran penting dalam jalannya presentasi. Pihak-pihak tersebut adalahPenyaji atau pembicara, bertugas memaparkan informasi, data, dan bertugas mendengarkan pemaparan dari bertugas untuk mencatat pokok penyajian yang disampaikan pembicara, pertanyaan-pertanyaan peserta, dan hasil pihak-pihak tersebut yang perlu diperhatikan ketika melakukan presentasi adalah hal-hal teknis. Agar lebih memahaminya, simak penjelasannya berikut ini. Presentasi harus memerhatikan lawan bicara agar muncul rasa percaya diri. Foto PixabayHal-Hal Penting Apa yang Perlu Kamu Perhatikan Ketika Melakukan Presentasi?Mengutip buku Bahasa Indonesia Akademik Pengembangan Kepribadian Berbasis Pendidikan Karakter karya Dr. Eri Setiawati, dkk 2017 244, terdapat tujuh poin penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan presentasi. 1. Pandangan harus diarahkan pada lawan bicaraPembicara perlu melakukan kontak mata dengan peserta. Sebab, menghindari kontak mata menunjukkan rasa kurang percaya diri, gugup, dan tidak Gerak-gerak mimik yang tepatPenggunaan gerak tangan atau mimik dapat menghidupkan komunikasi. Namun, yang perlu diperhatikan gerakan tersebut jangan sampai berlebihan. Saat presentasi, pembicara dapat menggunakan bahasa tubuh secara efektif, misal dengan membelalakkan mata ketika menunjukkan ekspresi keheranan atau membuka tangan ke samping dan depan untuk memperlihatkan emosi suara diperlukan oleh pembicara, tetapi tidak sampai berteriak. Pengaturan tingkat kenyaringan perlu diperhatikan supaya informasi dapat didengar lebih presentasi harus menguasapi topik agar ketika pendengar bertanya ia dapat menjawab. Foto PixabayPembicara yang menguasai bahan dan berbicara dengan lancar membuat pendengar mudah menangkap pesan dari pembicara. Jika pembicara tidak menguasai bahan dan banyak menyisipkan bunyi “ee” di setiap kali berbicara, akan menghambat penyampaian pesan. Faktor kelancaran ini perlu diperhatikan agar pesan dapat tersampaikan kepada pendengar dengan gagasan yang disampaikan oleh pembicara harus berhubungan dengan logis. Antarkalimat yang diucapkan pun haruslah saling berhubungan hingga sampai pada kesimpulan. Ide demi ide harus berhubungan dengan logis. Begitu juga proses berpikir sampai pada kesimpulan harus tetap topik berkaitan dengan kelancaran. Jika pembicara menguasai topik, pembicara dapat menyampaikan gagasannya dengan lancar. Berkaitan dengan hal ini, persiapan sangat perlu dilakukan sebelum presentasi, apalagi bagi pembicara yang baru pertama kali melakukan lagi jawaban dari pertanyaan hal-hal penting apa yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan presentasi. Itu adalah alokasi waktu yang tersedia untuk presentasi. Tidak jarang, presentasi akan dipotong ketika waktunya telah habis. Hal inilah yang kemudian memengaruhi penampilan pembicara. bagipendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya, tidak menarik dalam menyampaikan informasinya, terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar. Presentasi Hafalan (Memoriter) Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan. g3lWLQK. 91 489 91 181 238 166 474 60 176

mengapa sebelum presentasi harus mengenal situasi dan pendengar